
Yogyakarta, 14 Agustus 2025 – Intellectual Property Management Office (IPMO) Universitas Gadjah Mada (UGM) turut serta dalam gelaran Intellectual Property Xpose (IPXpose) 2025 yang resmi dibuka di Smesco Jakarta, Rabu (13/8/2025). Acara ini dihadiri oleh tiga menteri kabinet, yaitu Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Teuku Riefky Harsya, serta Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (MenKopUKM) Maman Abdurrahman. IPXpose 2025 diselenggarakan oleh Kementerian Hukum melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelindungan kekayaan intelektual (KI). Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah untuk mendorong peningkatan daya saing UMKM melalui optimalisasi merek dagang dan indikasi geografis, serta memperkuat jejaring kolaborasi dengan World Intellectual Property Organization (WIPO).
Dalam pidato pembukaannya, Menteri Supratman menegaskan bahwa pelindungan KI harus berjalan beriringan dengan komersialisasi untuk memberikan dampak nyata bagi perekonomian nasional. “Kami mendorong sinergi lintas sektor, melibatkan kementerian/lembaga, perbankan, WIPO, dan dunia pendidikan untuk membangun ekosistem KI yang berkelanjutan. Ini termasuk penguatan riset, pengembangan teknologi, perlindungan paten, serta penyempurnaan sistem royalti yang transparan,” ujarnya. Sebagai bentuk komitmen tersebut, pemerintah meluncurkan Protokol Jakarta, sebuah inisiatif strategis untuk memposisikan Indonesia sebagai pionir dalam tata kelola royalti internasional. Protokol ini diharapkan dapat menjadi katalisator inovasi dan pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan.
Direktur Jenderal WIPO, Daren Tang, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan ekosistem KI di Indonesia. “Potensi Indonesia untuk menjadi pusat inovasi KI di kawasan ASEAN sangat besar. WIPO telah menjalin kerja sama dengan berbagai kementerian melalui penandatanganan MoU untuk penguatan kapasitas pelaku usaha, termasuk integrasi KI dalam pembiayaan mikro UMKM,” paparnya. Sebagai institusi pengelola kekayaan intelektual di lingkungan UGM, IPMO turut berkontribusi dalam rangkaian acara IPXpose 2025 melalui berbagai aktivitas. Perwakilan IPMO UGM menyatakan, “Keikutsertaan kami dalam ajang ini merupakan bentuk komitmen UGM untuk mendorong komersialisasi hasil-hasil inovasi sivitas akademika. Kami juga aktif berperan dalam diskusi-diskusi strategis terkait pengembangan ekosistem KI nasional.”
Intellectual Property Management Office (IPMO) Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak hanya berpartisipasi aktif dalam gelaran Intellectual Property Xpose (IP Xpose) 2025, tetapi juga berhasil meraih penghargaan “Booth Ter-edukatif” dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas kontribusi UGM dalam mempromosikan pemahaman publik tentang kekayaan intelektual (KI) melalui booth yang interaktif dan informatif. Dalam acara yang berlangsung pada 13-16 Agustus 2025 di Smesco Jakarta tersebut, UGM juga mempresentasikan strategi penghiliran kekayaan intelektual melalui integrasi antara Science Techno Park (STP) dan IPMO. Presentasi ini disampaikan oleh Prof. Ir. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D., yang menekankan pentingnya kolaborasi antara riset akademik, industri, dan kebijakan untuk mendorong komersialisasi KI.
IPXpose 2025 menghadirkan beragam kegiatan menarik, antara lain IP Clinic yang memberikan konsultasi gratis terkait pendaftaran KI, workshop interaktif bidang kopi, rempah-rempah, dan pembuatan konten kreatif, pameran produk unggulan berbasis KI dari berbagai daerah, forum IP Talks, dan sesi business matching. Lebih dari 500 peserta yang terdiri dari pelaku usaha, inovator, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya hadir dalam acara yang berlangsung hingga 16 Agustus 2025 mendatang.
Menteri Riefky Harsya menambahkan, “IPXpose 2025 menjadi platform kolaboratif yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk bersama-sama mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui penguatan ekosistem inovasi.” Melalui partisipasi dalam IPXpose 2025, IPMO UGM semakin menegaskan posisinya sebagai bagian integral dari pengembangan ekosistem KI nasional, sekaligus memperkuat jaringan kolaborasi antara dunia akademik dengan industri dan pemerintah.