
Yogyakarta, 18 Juli 2025 – Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada bersama Intellectual Property Management Office (IPMO) UGM menyelenggarakan pendampingan teknis percepatan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dalam rangka finalisasi luaran penelitian FOLU Net Sink 2030. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini merupakan upaya serius untuk memenuhi kewajiban penelitian yang didanai hibah Norwegia untuk penanganan perubahan iklim melalui sektor kehutanan.
Tantangan utama yang dihadapi tim peneliti cukup kompleks, mulai dari pemahaman dan kesepakatan terkait pencipta dan pemegang hak cipta atas karya yang akan dicatatkan baik dari Kementerian LHK sebagai mitra maupun dari mahasiswa. Permasalahan teknis lainnya adalah penyesuaian format dokumen permohonan yang harus memenuhi standar IPMO UGM. Menanggapi hal ini, IPMO UGM memberikan solusi komprehensif dengan menjelaskan secara rinci perbedaan konsep pemegang hak cipta dan pencipta hak cipta, serta menyederhanakan alur pengajuan permohonan untuk memudahkan proses pendaftaran.
Potensi luaran HKI dari proyek ini sangat besar, diperkirakan mencapai 100-150 hak cipta yang tersebar dalam 10 work package penelitian. Beberapa di antaranya termasuk video dokumentasi riset lapangan di berbagai wilayah Indonesia, modul pelatihan adaptasi perubahan iklim, peta tematik penggunaan lahan, serta dashboard indikator penilaian EbA (Ecosystem-based Adaptation). Selain pendampingan HKI, kegiatan ini juga menghadirkan DKIA UGM untuk membahas pengembangan Massive Open Online Course (MOOC) sebagai bentuk diseminasi hasil penelitian. Prof. Dr. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Dekan Fakultas Geografi UGM, menekankan bahwa perlindungan HKI atas hasil penelitian ini sangat krusial untuk mendukung implementasi kebijakan perubahan iklim di Indonesia. “Dengan pendaftaran hak cipta yang tepat, hasil penelitian ini tidak hanya akan memberikan manfaat akademis, tetapi juga kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan,” ujarnya. Proyek FOLU Net Sink 2030 sendiri merupakan bagian dari komitmen global dalam mengurangi emisi karbon melalui pengelolaan hutan dan lahan yang berkelanjutan.