
Yogyakarta, 3 Juni 2025 – Dalam rangka meningkatkan kapasitas pengelolaan kekayaan intelektual dan hilirisasi hasil riset, Direktorat Pengembangan Usaha Universitas Gadjah Mada (DPU UGM) menerima kunjungan kerja dari Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Selasa (3/6). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas pengelolaan hilirisasi riset dan kekayaan intelektual belajar dari pengalaman hilirisasi di UGM.
Sebanyak 13 orang dari UMS hadir, diantaranya Ir. Sri Sunarjono, M.T., P.hD (Ketua Lembaga Riset dan Inovasi), Prof. Dr. Ambarwati, M.Si (Kepala Bidang Riset LRI), dan Ir. Rois Fatoni, P.hD (Dekan F. Teknik), yang disambut oleh Prof. Ir. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D selaku Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha sekaligus Ketua Intellectual Property Management Office UGM di Ruang Rapat III Sayap Timur Gedung Pusat UGM.
Agenda kunjungan terdiri atas dua fokus utama yaitu pertama, benchmarking pengelolaan hilirisasi dan komersialisasi riset yang mencakup diskusi mekanisme pendaftaran kekayaan intelektual (KI) di UGM serta strategi transformasi hasil riset menjadi produk komersial; dan kedua, sharing session praktik terbaik kerja sama dengan industri yang membahas dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan mitra industri dan pengelolaan royalti dari komersialisasi hasil riset dosen.

Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., selaku inventor dari UGM yang hadir dalam acara ini, menekankan pentingnya pendekatan sistematis atau strategi komprehensif dalam proses hilirisasi. “Komersialisasi hasil riset memerlukan strategi yang matang dan kolaborasi kuat dengan berbagai pemangku kepentingan,” jelasnya.
Sementara, Dr. Rois Fatoni, Ph.D. membagikan pengalaman dalam pengembangan teknologi preventive maintenance untuk clogging biosolar bersama Pertamina. Ia menyoroti pentingnya kejelasan aspek profit dalam PKS sebagai kunci keberhasilan hilirisasi.
UGM memperkenalkan model konsorsium sebagai strategi efektif dalam hilirisasi. “Kolaborasi multipihak dengan penunjukan satu mitra sebagai koordinator utama dapat mengoptimalkan posisi tawar perguruan tinggi,” jelas Sekretaris DPU. Diskusi juga mengidentifikasi potensi strategis jaringan Muhammadiyah dalam hilirisasi riset. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., “Jaringan rumah sakit Muhammadiyah dapat menjadi mitra ideal untuk komersialisasi produk-produk kesehatan hasil riset.”
Kunjungan kerja ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Universitas Gadjah Mada dan Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam menghadapi tantangan hilirisasi hasil riset. Kedua institusi sepakat untuk menginisiasi dan mengembangkan kolaborasi strategis guna mendorong inovasi yang berdampak bagi masyarakat.